Judul : After the Wedding
Penulis : Kim Ji Oh
Penerjemah : Dwita Rizki Nientyas
Penyunting : Prisca Primasari
Penerbit : Penerbit Qanita
Halaman : 296
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2012
ISBN : 978-602-9225-48-8
Harga : IDR 39.000
Penulis : Kim Ji Oh
Penerjemah : Dwita Rizki Nientyas
Penyunting : Prisca Primasari
Penerbit : Penerbit Qanita
Halaman : 296
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2012
ISBN : 978-602-9225-48-8
Harga : IDR 39.000
Aku tidak tahu sejak kapan aku merasa sangat ketakutan ketika
berada di dekatmu. Bukankah dulu kita menikah karena cinta? Tapi, kenapa
perasaan yang sangat menggebu itu kini lenyap begitu saja? Sebegini menyakitkankah
jika cinta menjadi sebuah rutinitas? Aku benar-benar tidak mengerti …
Dan di sinilah aku, mengasingkan diri di Pulau Jeju, semua
demi menghindar darimu … Aku berharap embusan angina yang dingin, ombak yang
bergelung di laut pasang, dan suasana yang hening dapat mengalihkan perhatianku
dari kepedihan.
Tapi, hati memang tak bias dibohongi. Aku tetap merindukanmu,
sekalipun kita terpisah begitu jauh. Dan sebagian kecil dari hatiku berharap
untuk kembali, ke sisimu, ke kediaman kita.
Kuharap kau bahagia selalu. Jangan lupa makan yang teratur,
gantilah tirai ruang tamu saat cuaca mulai dingin, dengarkan musik Aria yang
menenangkan saat hatimu kalut. Dan ingat …
Istrimu, Min Jung
After the Wedding, ini adalah novel
terjemahan Korea pertama yang saya baca
beberapa tahun yang lalu, dan baru sempat saya buat resensinya sekarang. Novel yang
mengisahkan tentang kehidupan dalam status pernikahan. Pertama kali membaca
judulnya yang terbersit dalam pikiran saya “oh, bukan cerita remaja.” dan yess,
saya langsung merasa klik dengan novel ini, dan penasaran seperti apa isi
ceritanya.
Cerita diawali dengan
menggambarkan rutinitas kehidupan berumahtangga seperti pada umumnya. Namun apa
yang terjadi pada kehidupan berumahtangga kedua tokoh utama Yoo Min Jung – sang
istri dan Lee Hyun Sung – sang suami ini sedikit berbeda. Berbagai perasaan dan
perilaku yang tidak seharusnya muncul menjadikan berbagai konflik dan
kesalahpahaman diantara mereka berdua. Penyebabnya tak lain karena sifat Hyun
Sung yang tidak pernah bisa
Hal ini yang
menjadikan novel ini menarik untuk terus dibaca. Emosi kita seperti dibawa ke
dalam cerita ini ketika melihat keegoisan masing-masing tokoh utamanya. Dan dari
novel ini saya menemukan banyak pelajaran hidup dalam berumahtangga. Termasuk diantaranya
satu quote ini “Jika mereka memiliki keberanian untuk berbicara dan bukan untuk
mengutarakan alas an maupun saling menyerang, berarti masih ada harapan untuk
pasangan suami istri tersebut.” (hal.223)
Sebagai novel pertama
yang ditulis oleh penulis, Kim Ji Oh sudah bisa menghadirkan cerita yang mampu
membawa emosi pembacanya masuk ke dalam cerita. Sebagai sebuah novel
terjemahan, gaya bahasa sudah lumayan
dapat dipahami karena tidak banyak menggunakan kosakata bahasa aslinya.
Bagi yang tertarik
dengan ceritanya, silahkan berburu novelnya (karena sudah jarang banget di
pasaran, hehe..) Selamat penasaran.. \(^o^)/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar